Masih kacau dan akhirnya teringat masa lalu. Kecil kurang bahagia, itu tidak mungkin orang - orang yang sekarang terjebak pada kesesepuhan sesalkan hal itu. Tak ada dari mereka merasa kurang bahagia di masa kecil mereka. Selalu aja ada hal yang asyik tentang masa kecil, seperti ini saat aku masih di bangku sekolah berdasi kolor dengan seragam putih merah bangsa ini, hehe.
Saat masih di Taman Kanak - kanak, disebelah Sekolah Dasar ku, ingin
sekali aku menyanyikan lagu yang selalu dinyanyikan setiap senin pagi. Apa gerangan lagu itu, kenapa selalu saja ada
lagu itu disetiap senin pagi di sekolah itu? Kala itu aku benar – benar ingi
menjadi salah satu dari mereka. Ingin sekali kukenakan baju putih dengan
pasahan celana pendek merah tersebut.
Tak
perlu menunggu lama, kurang dari setahun, esok aku adalah kali pertamaku
mengenakan seragam yang sangat gagah itu, pasangan seragam atasan putih yang
menggambarkan kalau kita yang mengenakan seragam tersebut memiliki pemikiran
yang selalu jernih, selalu berpikir positif dan membiasakan untuk berprasangka
baik, dilengkapi dengan bawahan merah yang dengan gagah berani selalu mngayomi
dan bakalan melindungi dengan berani segala pemikiran jernih dan prasangka baik
yang selalu menjadi karakter pribadi kita. Mulai dari sore hari aku sudah
sangat tidak sabar ignin mengenakannya. Kupajangi terus seragam itu, namun aku
tidak akan memakainya sampai esok hari tiba untuk yang pertama kalinya.
Esok
datang, dengan gagah aku melangkahkan kaki yang juga dengan sepatu baru untuk
memulai hari pertama ku untuk bersekolah disamping sekolahku yang dulu saat aku
di TK, meski tanpa ada uang saku dikantong ini hanya sebuah bungkusan tempat
nasi dan botol minum sebagai pelengkapnya. Kala itu hari senin, aku dapat
dengan jelas dan dekat di depan mataku sendiri memerhatikan mereka menyanyikan
lagu yang membuatku penasaran itu, tak dapat kupercaya, aku sangat ingin tahu
lagu itu dan berharap bisa bersama mereka untuk ikut menyanyikan lagu tersebut.
Aku benar – benar tak tahu apa – apa. Sementara ada anak perempuan maju di
depan barisan anak – anak yang siap mengumandangkan lagu itu, sebelunya ada
tiga anak dengan satu murid perempuan di tengah yang berjalan dengan sangat gagah dan kompak
membawa sesuatu yang sepertinya tampak sangat keramat dibawa oleh si anak
perempuan yang berada di tengah – tengan dua murid laki – laki yang sangat
kekar dan siap melakukan apa saja agar barang yang keramat itu bisa sampai pada
dimana tempat yang dituju.
Tak
lama, berkelibat, aku terkaget dan terheran, ternyata sesuatu yang sangat
dilindungi itu berupa sebuah kain segi empat dengan lebar yang lebih pendek
dibandingkan dengan panjangnya. Kain itu memiliki warna yang sama dengan
seragam yang aku kenakan, hanya saja sedikit terbalik kupikir. Kain itu ditarik
ditiap – tiap ujungnya, kencang dan sangat gagah terpapar sinar mentari pagi
yang sangat menggugah semangat. Lagu pun berkumandang dan kait itu pun beranjak
naik dengan gagah ke langit. Hingga kain itu terhenti pada tempat yang
ditujunya itu seketika itu pun lagu itu berhenti berkumandang. Berbeda dengan
kain dan lagu itu yang berhenti berkumandang, aku semaki bertambah heran dan
bertanya – tanya mengapa harus lagu itu dan mengapa juga berbarengan dengan
kain itu?.
Seperti itulah masa kecil, tidak ada suatu keraguan sedikit pun untuk mempertanyakan sesuatu hal dan merasa ingin tahu akan hal tersebuh, toh aku masih bocah kan?. Dan hal itulah yang sekarang ini menjadi suatu hal yang sangat sulit untuk dimunculkan saat sudah menginjak usia dewasa, tua. Banyak sekali pertimbangan - pertimbangan yang muncul untuk suatu pertanyaan rasa ingin tahu.
Begitulah, indah bukan masa kecil itu?